Sabtu, 21 April 2012

PEMBURU NILAI



Oleh: Sulaeman (KIM/48)
UU no.20  Sisdiknas 2003 Bab I pasal 1 ayat 1 menyatakan
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat”.
Berdasarkan UU tersebut  sistem pendidikan Indonesia menuntun dan membimbing pelajar mengasah potensi bakat dan minatnya di bidang yang ia suka, sehingga mereka menjadi manusia Indonesia yang bermanfaat  bagi nusa dan bangsa. Akan tetapi dalam praktiknya sekarang sistem pendidikan Indonesia cenderung mendorong para pelajar menjadi sesuatu yang dia tidak suka dan mempunyai standar nilai yang harus ia capai. Hal ini membuat nilai adalah segalanya dimata pelajar, mereka kini tidak lagi berpendapat bahwa ketika ia lulus dari jenjang pendidikan ilmu apa yang telah mereka peroleh, tetapi mereka memikirkan apakah mendapat nilai besar sehingga ketika mereka lulus mereka bingung ingin menjadi apa.

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinyan (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill.  Pola pendidikan yang diberikan pada anak didik. Misalanya, memberikan pemahaman sampai mendiskusikan tentang hal yang baik dan buruk, memberikan kesempatan dan peluang untuk mengembangkan dan mengeksplorasi potensi dirinya serta memberikan apresiasi atas potensi yang dimilikinya, menghormati keputusan dan mensupport anak dalam mengambil keputusan terhadap dirinya, menanamkan pada anak didik akan arti kehidupan dan bertanggungjawab serta berkomitmen atas pilihannya.
Menutup sebuah coretan tangan ku, ku bawakan satu pesan yang begitu menggugah kita semua yang membacanya
Jangan pernah kau lihat hasil yang didapat
Tetapi perhatikanlah prosesnya untuk mendapatkan hasil tersebut
Keberhasilan kita tidak diukur dari seberapa harta
dan kedudukan yang bisa kita capai
tapi terutama dinilai dari seberapa banyak engkau mau belajar( Mario Teguh 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar